24 September 2017

Panduan Praktis Penanganan Bencana

Bencana dapat terjadi secara tiba-tiba. Pencegahan dan respon yang cepat dan tepat bisa membantu mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkan. Berikut ada beberapa tips-tips guna menghadapi beberapa situasi bencana.

Kebakaran

Api bisa menyebar secara cepat; tidak ada waktu untuk mengumpulkan barang-barang berharga. Dalam waktu 2 menit, api bisa mengancam nyawa anda. Dalam waktu 5 menit, rumah bisa ludes dimangsa api.

Panas dan asap dari kebakaran bisa menjadi lebih berbahaya dari pada api itu sendiri. Menghirup asap yang panas, bisa membuat paru-paru anda terluka. Api menghasilkan gas beracun yang membuat anda merasa bingung dan ngantuk. Alih-alih terbangun oleh api, anda bisa saja malah menjadi semakin tertidur/ngantuk. Aspiksiasi (kekurangan oksigen) merupakan penyebab terbesar kematian pada kebakaran, melebihi jumlah kematian akibat terbakar, dengan rasio satu banding tiga.

Sebelum Kebakaran:
  • Pasang detektor asap/api di rumah
  • Berlatihlah dengan segenap anggota keluarga untuk menyelamatkan diri ketika rumah terbakar
  • Pastikan jendela tidak dipaku atau terkunci mati. Pastikan teralis jendela dapat dibuka dari dalam
  • Pertimbangkan untuk memiliki tangga darurat jika rumah anda bertingkat
  • Jangan pergunakan bahan-bahan mudah terbakar seperti bensin, napthan, atau yang serupa itu di dalam rumah
  • Letakkan korek api di tempat yang tinggi, jauh dari jangkauan anak-anak
  • Jangan merokok di tempat tidur, ketika ngantuk atau ketika minum obat
  • Jangan beri beban listrik berlebih pada saklar listrik
  • Jika perlu, miliki alat pemadam api.
Ketika Kebakaran:

Jika baju anda terbakar api: 
  • Berhenti, rebahkan diri dan berguling – sampai apinya padam. Berlari hanya akan membuat api terbakar semakin cepat
Ketika hendak keluar dari kebakaran:
  • Periksa pintu keluar yang tertutup dengan bagian punggung tangan. Jika pintunya panas, jangan dibuka, karena ada kemungkinan api di baliknya. Jika pintunya dingin, buka perlahan-lahan, pastikan tidak ada api dan asap yang menghalangi anda
  • Merayaplah menuju jalan keluar – asap yang pekat dan gas beracun akan terakumulasi terlebih dahulu di bagian atas
  • Tutup pintu di belakang anda setelah anda melewatinya untuk mengurangi persebaran api
  • Jika anda telah berhasil keluar, tetaplah di luar. Jangan masuk lagi. Telpon pemadam kebakaran (113 atau 1131).
Setelah Kebakaran:
  • Jika anda terkena api/terbakar, telpon ambulan (118 dan 119); dinginkan dan tutupi luka bakar untuk mengurangi terjadinya luka atau infeksi
  • Jika anda merasakan adanya panas atau asap ketika memasuki bangunan, segera evakuasi.

Banjir

Berhati-hatilah terhadap bahaya banjir dimanapun anda berada, terutama jika anda tinggal di daerah yang rendah, dekat saluran air, sungai, selokan atau saluran buangan waduk.

Sebelum Banjir
  • Hindari membangun rumah di daerah rawan banjir, kecuali jika rumah telah ditinggikan dan diperkuat
  • TInggikan perabotan dan peralatan listrik untuk menghindari terendam air
  • Pasang “check valve” di saluran air rumah untuk menghindari masuknya air ke dalam saluran buangan air di rumah.
Ketika Banjir:

- Jika ada kemungkinan banjir bandang, segera pindah ke tempat yang lebih tinggi

- Berhati-hati di sungai, saluran air, dan tempat-tempat yang mungkin terjadi banjir bandang. Banjir bandang dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa tanda peringatan dini semisal awan mendung atau hujan lebat

- Jika harus mengungsi:
  • Amankan rumah. Pindahkan perabotan penting ke lantai atas
  • Matikan peralatan di saklar utama. Cabut kabel. Jangan sentuh peralatan listrik jika dalam kondisi basah atau berada di dalam air.
- Jika harus mengungsi/meninggalkan rumah, ingatlah tips berikut:
  • Jangan berjalan di air yang mengalir. Aliran air sedalam 15 cm bisa membuat anda terjatuh. Jika harus berjalan di dalam air, berjalanlah pada air yang tidak mengalir. Gunakan kayu/tongkat untuk mengecek kondisi pijakan tanah di depan anda.
- Jangan berkendara menuju daerah banjir. Jika air naik saat berkendara, tinggalkan kendaraan dan segera menuju tempat yang lebih tinggi secara aman. Anda dan kendaraan anda bisa terseret arus dengan cepat. air di rumah.

Setelah Banjir:
  • Hindari air banjir karena ada kemungkinan terkontaminasi dengan minyak, air selokan, dll. Air juga bisa mengandung muatan listrik dari kabel listrik yang terendam air.
  • Hindari aliran air
  • Berhati-hati pada daerah yang tergenang air. Jalanan bisa jadi rapuh dan mungkin terperosok jika mendapat beban kendaraan
  • Menjauhlah dari kabel listrik yang tergenang
  • Kembali ke rumah (dari pengungsian) jika telah dikatakan aman
  • Jangan masuki bangunan yang terkepung banjir
  • Berhati-hati ketika memasuki bangunan, bisa jadi ada kerusakan yang tak terlihat, terutama pada struktur bangunan
  • Perbaiki septik tank, kolam air buangan/kotor sesegera mungkin. Kerusakan pada saluran pengelolaan limbah bisa menjadi bahaya kesehatan yang serius
  • Bersihkan dan disinfeksi semua yang terendam lumpur. Lumpur banjir bisa saja mengandung limbah atau bahan kimia.
  • Bantulah orang yang terluka atau terperangkap.

Tanah Longsor


Lindungi diri anda dari ancaman tanah longsor.

- Jangan membangun rumah di dekat tebing/jurang, dekat jalur sungai, atau lembah yang terkikis

- Membangun pelindung/tanggul di tebing dan tembok rumah yang lebih kokoh

- Buat saluran air untuk mengarahkan aliran air/lumpur melewati rumah

- Kenali tanda-tanda peringatan dini tanah longsor:
  • Ada perubahan pola pada tanah, runtuhan kecil, pohon yang terseret/jatuh
  • Jendela atau pintu menjadi macet/sulit dibuka
  • Retakan baru yang muncul di atap, dinding, atau pondasi rumah
  • Tembok bagian luar rumah mulai bergeser menjauh dari bangunan
  • Mulai ada retakan yang tampak di tanah yang diaspal
  • Ada kerusakan pada saluran air/listrik di bawah tanah
  • Ada mata air yang muncul
  • Pagar, tiang listrik, pohon mulai bergeser
  • Ada suara pergerakan tanah.

Gempa Bumi

Gempa bumi bisa menyerang secara tiba-tiba dan tanpa peringatan dini baik siang ataupun malam.

Sebelum Gempa:
  • Periksalah potensi bahaya di rumah
  • Kencangkan rak di tembok
  • Tempatkan benda yang berat atau lebar pada rak bagian bawah
  • Simpan benda pecah-belah seperti botol, kaca dan keramik di lemari yang tertutup
  • Gantung benda berat seperti pigura foto dan cermin, menjauh dari tempat tidur, kursi/sofa atau tempat dimana ada orang duduk
  • Ikat penerangan tambahan (seperti lampu kristal) di langit-langit
  • Perbaiki retakan yang ada di atap atau pondasi
  • Siapkan peralatan/barang ketika keadaan darurat seperti lampu senter dan baterai cadangannya, kotak P3K, uang, makanan instan, dll.
Ketika Gempa:

- Jika anda berada di dalam ruangan:
  • Menunduk ke lantai; berlindung di bawah meja yang kokoh; dan tunggu sampai guncangan berhenti. Jika tidak ada meja yang kokoh, lindungi wajah dan kepala dengan tangan
  • Jauhi kaca, jendela, dinding atau apapun yang bisa runtuh/jatuh, seperti lampu Kristal atau perabotan
  • Jangan gunakan elevator, gunakan tangga.
- Jika anda berada di luar ruangan:
  • Tetaplah di luar
  • Menjauhlah dari bangunan, tiang jalan dan kabel listrik.
- Jika terjebak di reruntuhan
  • Jangan menyalakan korek api
  • Jangan bergerak atau menendang debu
  • Tutupi mulut dengan sapu tangan atau baju
  • Pukul-pukul pipa atau dinding secara perlahan namun sampai menimbulkan suara, sehingga lokasi anda dapat dikenali. Gunakan peluit jika ada. Jadikan berteriak sebagai usaha terakhir. Berteriak bisa menyebabkan anda menghirup debu yang berbahaya.
Setelah Gempa:
  • Bersiap untuk menghadapi gempa susulan
  • Menjauhlah dari daerah yang terkena kerusakan
  • Jika tinggal di daerah pesisir, berhati-hatilah terhadap adanya potensi tsunami
  • Bantulah orang yang terluka atau terperangkap. 



---000---

Referensi: www.fema.gov

Postingan terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar