03 Desember 2019

7 Penyebab Kematian di Rumah

Syamsul Arifin, SKM. MKKK.


Menurut data kecelakaan National Safety Council (NSC), 161,374 orang meninggal dunia karena kecelakaan yang tidak disengaja di luar tempat kerja, sering kali terjadi pada tempat dan waktu yang tidak diduga –ketika berlibur, melakukan hal rutin di rumah, atau berkendara antar kota.

Karenanya, tetap diperlukan kewaspadaan bahaya ketika berlibur atau bersantai di rumah, dan melakukan langkah keselamatan yang memadai untuk mencegah kecelakaan atau kematian di rumah atau di luar tempat kerja.

Berikut adalah tujuh penyebab utama cedera serius dan kematian tidak sengaja di lingkungan rumah.

Pertama, keracunan. Kematian akibat keracunan bisa diakibatkan oleh gas, bahan kimia atau bahan berbahaya lain, terutama keracunan akibat tidak sengaja meminum obat resep yang menduduki tangga utama penyebab keracunan di rumah.

Beberapa bahan kimia rumah yang bisa meracuni diantaranya yaitu bahan pembersih (deterjen, pembersih lantai), bahan-bahan untuk mengecat (cat, thiner), bahan pembersih pribadi (sabun, sampo), dan racun untuk serangga (obat nyamuk, racun tikus), dan baterai bekas.

Karena itu, pastikan semua bahan kimia yang dipergunakan di rumah disimpan dalam lemari yang tinggi dengan kunci untuk menghindari anak menggapai dan memainkannya; pergunakan hanya cat yang tidak mengandung timbal; simpan obat-obatan di tempat yang aman, musnahkan segera obat yang sudah kadaluarsa, jangan ditinggalkan di meja untuk menghindari anak kecil memakannya karena mirip dengan permen.

Ketika menggunakan genset, taruh di luar rumah, atur agar gas buangnya menjauhi ventilasi, karena gas CO yang dihasilkan tidak berbau, tidak berwarna sehingga sangat sulit dideteksi. Keracunan gas CO dalam taraf yang rendah bisa menyebabkan pusing, sakit kepala, sedang dalam taraf yang tinggi, bisa menyebabkan muntah, gangguan penglihatan, dan bahkan kematian.

Kedua, kecelakaan berkendaraan. Tidak ada yang mengharapkan anggota keluarga yang dicintai akan meninggal dunia di jalan raya. Kecelakaan berkendara di jalan raya bisa diakibatkan oleh pengendara yang menurun kemampuannya (contohnya karena mengantuk karena kurang istirahat, setelah minum obat, atau pengaruh obat terlarang), gangguan ketika berkendara (misalnya ketika menggunakan handphone ketika menyetir, berhias atau make up, menikmati perangkat hiburan), melampaui batas kecepatan, dan kurang pengalaman dalam berkendara.

Penggunaan gawai (smartphone) merupakan penyebab utama gangguan ketika berkendara. Mitos seorang pengendara bisa melakukan multitasking (berkendara sembari melakukan pembicaraan atau SMS atau berselancar di gawai) adalah salah, sebab hal itu mengakibatkan kecelakaan karena terlambat bereaksi dalam mengerem dan tidak memperhatikan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) atau lampu merah.

Ketiga, jatuh. Meskipun jatuh merupakan penyebab ketiga penyebab kematian tidak disengaja pada seluruh rentang kelompok umur, kejadian jatuh merupakan penyebab pertama kematian pada kalangan usia 65 tahun ke atas. Jatuh bisa menyebabkan rasa sakit, kulit lutut terkelupas, atau patah tulang, tapi bagi beberapa orang, jika mereka jatuh, bisa jadi ada perubahan gaya hidup, atau bahkan bisa mengarah ke kematian.

Untuk menghindari kejadian jatuh, hilangkan dan rapikan barang yang berserakan atau mainan anak-anak yang terhambur, perabotan kecil, kabel listrik, atau karpet yang terlipat; pastikan jalan di rumah rata, tidak ada genangan air; atur perabotan rumah agar ada cukup jarak untuk berjalan; sediakan pegangan tangan di tempat yang mungkin terpleset atau licin, misalnya di dekat bak mandi, toilet, atau kamar mandi; pastikan tangga memiliki susuran tangga untuk berpegangan dan memiliki cukup pencahayaan.

Keempat, tersedak dan kekurangan nafas. Tersedak karena makanan maupun benda lain, menjadi penyebab utama kematian tidak disengaja di sektor ini. Bukan hanya anak kecil, lansia pun memiliki risiko tinggi kejadian tersedak.

Agar tidak dimakan anak kecil, periksalah bagian atau suku cadang kecil mainan jika mulai longgar atau terlepas; pastikan makanan keras yang kecil semacam kacang atau permen jauh dari jangkauan anak-anak; untuk anak di bawah 4 tahun, selalu potong kecil makanan kecil (baik yang keras maupun yang lunak semisal anggur, tomat ceri, atau bakso) agar tidak tersedak menghalangi jalan nafas.

Jika ada seseorang yang tersedak dengan indikasi mencengkram tenggorokan, batuk-batuk, nafas terengah-engah, dorong agar dia terus batuk untuk melepaskan obyek yang menghambat jalan nafas. Jika tidak bisa juga, lakukan Heimlich maneuver untuk menghindari kekurangan nafas.

Lima, tenggelam. Dengan mengeluarkan data kecelakaan ketika berlayar atau naik perahu, ada 10 orang yang meninggal akibat tenggelam. Meskipun berada di posisi 5, tenggelam menjadi penyebab pertama kematian tidak sengaja pada anak usia 1-4 tahun, terutama akibat anak tercebur di kolam renang atau ditinggalkan sendiri di bak mandi.

Jika mengawasi anak yang sedang bermain di kolam renang, pastikan mata anda selalu tertuju pada mereka, jangan asyik sendiri dengan gawai atau fokus pada aktifitas pribadi; jangan ditinggalkan berenang sendiri; dan jika anda kehilangan keberadaan anak, pertama-tama, periksalah di dalam kolam, karena kecelakaan atau tercebur dan tenggelam di kolam renang terjadi karena hanya sedetik saja kelalaian.

Keenam, kebakaran. Umumnya kebakaran terjadi pada malam hari, ketika seluruh anggota keluarga tertidur. Selain api terbuka (korek api, lilin, kompor), kebakaran bisa juga diakibatkan karena peralatan listrik (setrika, pemanas ruangan) dan panas dari korsleting listrik.

Jika sedang memasak, jangan pernah meninggalkan masakan tanpa pengawasan. Pasang detektor asap dan alat pemadam api ringan. Rencanakan dan latihlah rute menyelamatkan diri, serta sepakati tempat berkumpul selamat di luar rumah. Jika baju yang anda kenakan terbakar, berhenti atau jangan berlari-lari, jatuhkan diri anda ke lantai, dan berguling-guling untuk memadamkan api.

Ketujuh, bencana alam atau lingkungan. Gempa bumi, banjir, tanah longsor bisa memakan korban jiwa, tak terkecuali anda dan keluarga tercinta. Kenali potensi bahaya ini di lingkungan rumah, buat rencana tanggap darurat dan latihlah bersama seluruh keluarga. Persiapkan kotak darurat dan cadangan makanan-minuman selama 3 hari di rumah. Simpanlah surat-surat penting di kotak yang aman atau tahan api.

Semoga dengan mengetahui tujuhf penyebab kematian di lingkungan rumah, kita dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik, mempersiapkan mitigasinya, dan terhindari dari kejadian tersebut.


---000---

Penyusun:
Syamsul Arifin, SKM. MKKK.
Praktisi K3LH
www.syamsularifin.org

Referensi:
National Safety Council. Top Causes of Unintentional Injury and Death in Homes and Communities. Diakses di https://www.nsc.org/home-safety pada 22 Februari 2019
Edwards, Rebecca. Safety Hazards to Watch for Around the House. Diakses di https://www.safewise.com/ blog/safety-hazards-to-watch-out-for-around-the-house/
Raising Children Network (Australia). Child safety at home. Diakses di https://raisingchildren.net.au/ toddlers/safety/home-pets/home-safety
KidsafeWA. Online Safety Demonstration House. Diakses di http://www.kidsafewa.com.au/demo-house


Artikel ini dimuat di Majalah Katiga, edisi November - Desember 2019

Postingan terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar