Rasulullah saw bersabda, "La dharara wa la dhirara" (jangan membahayakan dan jangan membalas membahayakan) (hadits shahih riwayat Ad-Daruquthni, Al-Baihaqi, Al-Hakim, dan Ibnu Majah).
Syaikh Al-Utsaimin menjelaskan bahwa dharar terjadi tanpa disengaja, sedang dhirar terjadi (dilakukan) dengan sengaja.
Sebagai contoh, jika seorang memiliki tetangga, lalu tetangganya ini menyirami tamannya sehingga air merembes ke rumah tetangganya, sedang hal itu terjadi tanpa disengaja atau barangkali dia tidak tahu jika hal itu terjadi.
Maka madharat/kerugian ini harus tetap dihilangkan atau dihindari, sekalipun misalnya pemilik taman itu berkata, "Aku tidak sengaja melakukan hal yang merugikan seperti itu."
Dalam ranah K3, khususnya mengenai topik human error, ada pakar K3 yang membagi kesalahan menjadi intentional/disengaja dan unintentional/tidak disengaja.
Yang masuk kategori intentional bisa berupa violation dan mistake, sedang yang masuk kategori unintentional adalah slip dan lapse.
Ada hadits lain yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, untuk mencegah kesalahan yang tidak disengaja, Rasulullah pernah memerintahkan seseorang untuk menutupi bagian senjatanya yang tajam:
Jabir bin Abdullah berkata, "Seorang laki-laki lewat di masjid sambil membawa panah (dengan menampakkan mata panah/bagian tajamnya) lalu Rasulullah saw bersabda kepadanya, 'Peganglah mata panahnya (jangan sampai menggores orang muslim).' (Dia menjawab, 'Ya, aku laksanakan.')"
Aspek pencegahan harus bersifat proaktif. Identifikasi bahaya sebelum melakukan aktifitas, dan mitigasi diterapkan sebelum pekerjaan dilakukan. Ini hal dasar K3.
Semoga kita mau belajar dari mana saja kita menemukan hikmah/pembelajarannya.
---000---
Referensi:
- Buku Penjelasan Lengkap Hadits Arba'in Imam Nawawi. 2006. Pustaka Arafah, Solo.
- Safety Wise, Australia. Human Factors, Human Error & The Role of Bad Luck in Incident Investigations. 2016. Internet.
Depok, 29 Oktober 2020
Syamsul Arifin, SKM. MKKK. Grad IOSH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar