16 Mei 2018

Bela Diri Perempuan


21 April telah menjadi hari kebanggaan para wanita Indonesia semenjak ditetapkan 54 tahun lalu melalui Keputusan Presiden nomor 108. Namun begitu, kondisi perempuan di Indonesia tetap mengenaskan.

Catatan Tahunan (CATAHU) Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menunjukkan data yang memprihatinkan dan memilukan, bahwa perempuan Indonesia masih rentan terhadap kekerasan.

Angka kekerasan terhadap perempuan terus meningkat dari tahun ke tahun. Komnas Perempuan mencatat telah terjadi 259,150 kasus kekerasan terhadap perempuan selama 2016.

Di ranah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), kekerasan yang paling menonjol adalah kekerasan fisik sebesar 42%, disusul kekerasan seksual 34%, kekerasan psikis 14%, dan lainnya 10%.

Karena itulah, ketika sekolah tempat anak perempuan penulis menimba ilmu memberikan opsi ekstra kurikuler pencak silat, sebagai orang tua, saya mendiskusikan olah raga bela diri tradisional ini dengan ananda sehingga dia pun antusias untuk kemudian mengikutinya.

Bela diri bagi anak perempuan memiliki beberapa manfaat.

Yang utama adalah agar anak/perempuan mampu membela dirinya ketika berada dalam kondisi bahaya. Menghadapi predator seks, perampok, atau lainnya. Ukuran bukanlah masalah. Meski tubuh kecil, jika menerapkan teknik yang tepat, badan besar pun bisa dibanting tak berdaya.

Bela diri juga membantu menjaga kesehatan tubuh, menambah stamina. Dokter spesialis kedokteran olahraga, Michael Triangto mengatakan bahwa pencak silat itu bagus untuk perempuan karena tidak membuat otot jadi besar, jadi meski berlatih bela diri namun secara fisik tetap dengan fisik perempuan pada umumnya.

Belajar pencak silat juga sangat berguna membangun mental atau soft skill peserta. Melatih ketahanan jiwa, pantang menyerah, pemberani, meningkatkan percaya diri, membina jiwa sportifitas, disiplin, dan menumbuhkan sifat kesatria atau mulia.

Coba bayangkan, jika ada sesi sparring partner ketika latihan silat, dihadapkan dengan lawan seperti apapun, tidak gentar atau melarikan diri atau mencari-cari alasan untuk menghindar. Tidak menyerah kecuali memang kalau juri sudah memutuskan kalah. Pun kalau sudah kalah tidak menjelek-jelekkan lawan, tapi malah memicu semangat untuk berlatih lebih baik lagi.

Di samping membekali teknik membela diri secara fisik, orang tua juga sebaiknya mengajari anak cara membela dirinya secara verbal atau lisan. Misalnya mampu atau berani berkata tidak pada hal yang salah atau tidak diinginkan, mampu berkomunikasi secara asertif (menyampaikan hal-hal yang diinginkan dan dipikirkannya kepada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai perasaan pihak lain), mengenali rayuan-tipu muslihat atau kebohongan beserta cara meresponnya, dan kemampuan verbal lainnya.

Sehingga, selain membekali anak dengan makan bergizi ketika sekolah, kita juga sepertinya wajib membekali mereka dengan kemampuan fisik dan psikis untuk dapat menghindar dan mungkin saja mencegah atau melawan terjadinya kemungkaran pada diri mereka.



---000---


Syamsul Arifin, SKM. MKKK.
Praktisi K3 Balikpapan
www.syamsularifin.org


Referensi:
·         Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Catatan Tahunan Kekerasan Terhadap Perempuan 2017. Jakarta
·         Kompas. 2016, Ada 259.150 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan. Diakses di http://nasional.kompas.com/read/2017/03/07/19240821/2016.ada.259.150.kasus.kekerasan.terhadap.perempuan.
·         Indonesia Pencak Silat Community. Wanita perlu belajar beladiri? Diakses di http://www.silatindonesia.com/2008/12/wanita-perlu-belajar-beladiri/
·         Liputan 6. Pencak Silat Bagus dan Cocok untuk Wanita. Diakses di http://health.liputan6.com/read/2251762/pencak-silat-bagus-dan-cocok-untuk-wanita
·         Dikatama. 3 Manfaat Olahraga Seni Bela Diri Pencak Silat. Diakses di https://dikatama.com/pencak-silat/
·         Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Diakses di https://www.kamusbesar.com



Dimuat juga di Koran Tribun Kaltim 28 April 2018, hal 10 kolom opini

Postingan terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar