17 Desember 2019

Mengalami Kecelakaan Bukan Berarti Tidak Selamat..?

Orang sering mengartikan selamat dengan ketiadaan kecelakaan.

Pemahaman yang sepotong itu bisa merusak banyak hal.

Tidak mau melaporkan kecelakaan karena takut dianggap tidak memiliki kinerja yang baik (low performance); atau bermain/berkelit menggunakan celah definisi kategori kecelakaan guna menghindari masuk ke kategori statistik kecelakaan besar (recordable accident = Lost Time, Restricted Work Days, atau Medical Treatment).

Pemahaman kita terhadap keselamatan mesti berubah. Jika tidak, akar masalah akan selalu bersembunyi di organisasi (tidak ter-ekspose) dan menghambat pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement).

Salah satu perspektif berbeda yang diperkenalkan oleh pakar human performance, Dr Todd Conklin, menerangkan bahwa "safety is not the absence of accidents; safety is the presence of defenses" -selamat bukan berarti tidak ada kecelakaan, selamat berarti adanya lapisan pertahanan (dari bahaya).

Jika kita mengacu alur tahapan pengendalian kecelakaan, ada 4 fase, yaitu prevention (pencegahan), preparedness (persiapan), response (penanganan), dan recovery (pemulihan).

Di tiap fase dibutuhkan kapasitas atau kemampuan pelaksanaan yang memadai.

Ketiadaan kejadian/kecelakan belum tentu menunjukkan bagusnya suatu organisasi dalam melakukan program pencegahan dan persiapan.

Bisa jadi ada banyak bahaya di tempat kerja, tersembunyi dalam organisasi -kegagalan laten. Kesalahan desain, kekeliruan pengambilan keputusan, ke-khilaf-an perencanaan, tidak serta merta akan langsung mengakibatkan celaka.

Pada momen yang tepat, kombinasi memadai antara kegagalan laten dan kegagalan aktif pekerja (lelah, kelebihan beban kerja, distracted, lupa, keliru, salah, dll) bisa mengakibatkan kecelakaan atau konsekuensi yang tidak diinginkan.

Organisasi yang mengalami kecelakaan, juga belum tentu perusahaan yang buruk. Karena bisa saja memiliki penanganan (response) yang sangat baik sekali sehingga kecelakaan tidak bertambah besar; dan/atau mampu memulihkan (recovery) proses produksi ke operasional normal dengan cepat.

Jadi, jika suatu saat anda mendengar, membaca, atau mengetahui ada organisasi yang mengalami kecelakaan, jangan buru-buru memberikan cap buruk pada kinerja keselamatan mereka.

Ingat, keselamatan bukan berarti tiadanya kejadian kecelakaan; keselamatan adalah adanya lapisan pelindung bahaya (dimilikinya kapasitas), sehingga bahaya tidak mengarah ke kejadian celaka (event), kalaupun terjadi kecelakaan, tidak akan jadi lebih besar, atau cepat ditangani -terhindar dari kerugian yang lebih besar/cepat kembali ke kondisi normal operasional.



---000---

Jakarta, 21 November 2019
Syamsul Arifin

Postingan terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar