Tampilkan postingan dengan label Lain-lain. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lain-lain. Tampilkan semua postingan

16 Mei 2018

Bela Diri Perempuan


21 April telah menjadi hari kebanggaan para wanita Indonesia semenjak ditetapkan 54 tahun lalu melalui Keputusan Presiden nomor 108. Namun begitu, kondisi perempuan di Indonesia tetap mengenaskan.

Catatan Tahunan (CATAHU) Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menunjukkan data yang memprihatinkan dan memilukan, bahwa perempuan Indonesia masih rentan terhadap kekerasan.

Angka kekerasan terhadap perempuan terus meningkat dari tahun ke tahun. Komnas Perempuan mencatat telah terjadi 259,150 kasus kekerasan terhadap perempuan selama 2016.

Di ranah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), kekerasan yang paling menonjol adalah kekerasan fisik sebesar 42%, disusul kekerasan seksual 34%, kekerasan psikis 14%, dan lainnya 10%.

Karena itulah, ketika sekolah tempat anak perempuan penulis menimba ilmu memberikan opsi ekstra kurikuler pencak silat, sebagai orang tua, saya mendiskusikan olah raga bela diri tradisional ini dengan ananda sehingga dia pun antusias untuk kemudian mengikutinya.

Bela diri bagi anak perempuan memiliki beberapa manfaat.

Yang utama adalah agar anak/perempuan mampu membela dirinya ketika berada dalam kondisi bahaya. Menghadapi predator seks, perampok, atau lainnya. Ukuran bukanlah masalah. Meski tubuh kecil, jika menerapkan teknik yang tepat, badan besar pun bisa dibanting tak berdaya.

Bela diri juga membantu menjaga kesehatan tubuh, menambah stamina. Dokter spesialis kedokteran olahraga, Michael Triangto mengatakan bahwa pencak silat itu bagus untuk perempuan karena tidak membuat otot jadi besar, jadi meski berlatih bela diri namun secara fisik tetap dengan fisik perempuan pada umumnya.

Belajar pencak silat juga sangat berguna membangun mental atau soft skill peserta. Melatih ketahanan jiwa, pantang menyerah, pemberani, meningkatkan percaya diri, membina jiwa sportifitas, disiplin, dan menumbuhkan sifat kesatria atau mulia.

Coba bayangkan, jika ada sesi sparring partner ketika latihan silat, dihadapkan dengan lawan seperti apapun, tidak gentar atau melarikan diri atau mencari-cari alasan untuk menghindar. Tidak menyerah kecuali memang kalau juri sudah memutuskan kalah. Pun kalau sudah kalah tidak menjelek-jelekkan lawan, tapi malah memicu semangat untuk berlatih lebih baik lagi.

Di samping membekali teknik membela diri secara fisik, orang tua juga sebaiknya mengajari anak cara membela dirinya secara verbal atau lisan. Misalnya mampu atau berani berkata tidak pada hal yang salah atau tidak diinginkan, mampu berkomunikasi secara asertif (menyampaikan hal-hal yang diinginkan dan dipikirkannya kepada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai perasaan pihak lain), mengenali rayuan-tipu muslihat atau kebohongan beserta cara meresponnya, dan kemampuan verbal lainnya.

Sehingga, selain membekali anak dengan makan bergizi ketika sekolah, kita juga sepertinya wajib membekali mereka dengan kemampuan fisik dan psikis untuk dapat menghindar dan mungkin saja mencegah atau melawan terjadinya kemungkaran pada diri mereka.



---000---


Syamsul Arifin, SKM. MKKK.
Praktisi K3 Balikpapan
www.syamsularifin.org


Referensi:
·         Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Catatan Tahunan Kekerasan Terhadap Perempuan 2017. Jakarta
·         Kompas. 2016, Ada 259.150 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan. Diakses di http://nasional.kompas.com/read/2017/03/07/19240821/2016.ada.259.150.kasus.kekerasan.terhadap.perempuan.
·         Indonesia Pencak Silat Community. Wanita perlu belajar beladiri? Diakses di http://www.silatindonesia.com/2008/12/wanita-perlu-belajar-beladiri/
·         Liputan 6. Pencak Silat Bagus dan Cocok untuk Wanita. Diakses di http://health.liputan6.com/read/2251762/pencak-silat-bagus-dan-cocok-untuk-wanita
·         Dikatama. 3 Manfaat Olahraga Seni Bela Diri Pencak Silat. Diakses di https://dikatama.com/pencak-silat/
·         Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Diakses di https://www.kamusbesar.com



Dimuat juga di Koran Tribun Kaltim 28 April 2018, hal 10 kolom opini

Postingan terkait

13 Januari 2018

Video Migas

Saya upload beberapa video terkait migas (minyak dan gas) di Youtube.

Lumayan kalau mau belajar mengenai seluk-beluk migas. Ada tentang proses/siklus mendapatkan minyak, sejarahnya, pengeboran, pengilangan, perkembangan teknologi platform, piper alpha dan macondo deepwater horizon dan kehidupan/bekerja di offshore.

Berikut playlist videonya:



Berikut judul-judulnya:
  1. The Evolution of the Oil Industry - Educational Documentary
  2. The History Of Oil
  3. Find Out How Gasoline Gets to Your Tank
  4. How to Make Petrol or Gas from Crude Oil
  5. How Its Made - Crude Oil
  6. How Petroleum Exploration and Refining Process
  7. The Seismic Analysis on Land and Sea
  8. 3D Seismic
  9. How a drilling operation is carried out
  10. Drilling Oil Gas
  11. Chesapeake Energy - Horizontal Drilling Method
  12. Drilling 101 - How a Deep Water Well is Drilled
  13. Refining oil and gas
  14. Refinery Crude Oil Distillation Process
  15. Petrochemistry
  16. A Day in the Life Offshore
  17. The Life Onboard Gjøa
  18. Day In The Life Of Stena Drilling
  19. Explosion in the North Sea (Piper Alpha)
  20. The Edvard Grieg Project
  21. Oil Rig / Offshore Platform (Perdido construction)
  22. Offshore Platform (UK & Netherlands)
  23. Megabuilders - Oil Rigs / Offshore Platform
  24. Oil Rig / Offshore Platform
  25. Oil Rig (Eirik Raude Semi-submersible)
  26. Ultimate Oil Rigs (Noble Piet Van Ede Jackup)
  27. Oil Rigs/Platforms, The End of It's Working Life
  28. Gas Platform Strip-Down.
Semoga bermanfaat.

Link: Kanal Youtube Syamsul Arifin.


Postingan terkait

03 Desember 2017

Waspada Predator Seks Anak

Kalimantan kembali digegerkan oleh kejahatan seksual sesama jenis terhadap anak di bawah umur. 9 anak laki-laki berusia 12-17 tahun (SMP dan SMA) yang berdomisili di Samarinda, Balikpapan dan Tarakan terungkap menjadi korban.

P (21 tahun), mahasiswa di kampus ternama Yogyakarta yang pernah menjabat Presiden Green Generation, pria kelahiran Balikpapan dengan seabrek prestasi, ternyata diduga sebagai pelakunya!

Kejahatan seksual terhadap anak memang mengkhawatirkan. Data yang ada memang menunjukkan tren yang suram. Contohnya di Penajam Paser Utara, Antara Kaltim menyebutkan bahwa selama periode Januari-Agustus 2016, terdapat 39 kasus kekerasan seksual terhadap anak, atau meningkat sebesar 77% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Di Balikpapan, datanya lebih mengerikan. Tahun 2016, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Balikpapan mencatat telah terjadi 149 kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan, atau meningkat 359% dibanding tahun sebelumnya.

Beberapa hal bisa kita lakukan dalam lingkup kecil keluarga untuk mencegah anggota keluarga masuk ke dalam daftar korban maupun pelaku kejahatan keji ini.

Pertama, batasi kegiatan online anak. Bukan hal umum, bahwa sosial media bagaikan pedang bermata ganda, di satu sisi bisa menghubungkan kita dengan orang yang jauh, tapi di sisi lain, sudah banyak contoh kejahatan yang dimudahkan dengan adanya platform pertemanan sosial semisal Facebook.

Ingatlah, orang bisa terlihat baik, sopan, peduli dan penuh perhatian di tampilan sosial media, padahal di dalam hatinya menyimpan niat jahat.

Bijaklah jika hendak memberikan anak smartphone yang memiliki akses internet atau paket data. Karena dengan klik-klik singkat, si anak bisa saja nyasar di rimba konten pornografi online yang pada akhirnya akan membuatnya kecanduan, penasaran, dan mungkin saja membangkitkan keinginan/dorongan kuat untuk mempraktekkan.

Temani jika anak hendak berselancar di dunia maya. Taruh komputer di ruang keluarga, jangan biarkan anak berselancar web melalui laptop pribadi di kamarnya, karena ketiadaan pengawasan dari orang tua, bisa menjadi celah bagi anak berbuat khilaf dan memberikan peluang bagi teman chatting predator anak anda.

Kedua, filter tontonan anak (film, sinetron, bahkan kartun sekalipun) yang mengandung konten percintaan. Semakin sering terpapar roman picisan percintaan, tidak jarang penonton ABG menjadi terobsesi dan bersaing dalam memiliki pacar ketimbang mengejar prestasi akademik; serta tidak risih dalam melakukan praktek mesum yang diawali dengan pelukan, ciuman, dan seterusnya.

Ketiga, perhatikan teman main anak dan jangan lengah terhadap orang dekat. Banyak kejahatan terhadap anak dilakukan oleh pelaku yang kenal baik dengan korban, seperti yang dinyatakan Komisi Nasional Perlindungan Anak, 72% kejahatan seksual itu dilakukan orang dewasa atau lingkungan terdekat korban.

Kenali siapa saja teman main anak. Kalau perlu, undang dan biarkan mereka main di rumah. Lebih baik rumah berantakan dan agak repot sedikit karena mempersiapkan jamuan, dari pada anak main di tempat orang yang kita tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Jangan merasa aman kalau anak dititipkan pengawasannya pada orang dekat semisal orang tua tiri, paman, sepupu, tetangga, supir atau teman dekat, karena ada contoh kejadian kekerasan seksual nyata yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut.

Jangan juga merasa aman kalau usia teman main anak masih kecil. Di Lampung, ada kejadian anak kelas 1 SD memperkosa anak TK. Mengerikan!

Keempat, sadarilah, di dunia ini, entah karena paparan konten pornografi, godaan syaitan, ataupun karena lemahnya iman, siapapun bisa berbuat dosa. Termasuk figur yang seharusnya dihormati semisal tokoh agama, tenaga pengajar, tokoh masyarakat ataupun profil pekerjaan lainnya yang kita anggap mulia.

Ajari anak sentuhan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Latihlah dengan bermain peran, sehingga anak tahu apa yang mesti dilakukan jika berada dalam kondisi tersebut. Tidak jarang, anak akan bingung karena mereka biasanya diajari untuk taat/patuh terhadap orang yang lebih tua, atau terhadap profesi tertentu.

Ajari cara untuk melawan, bagaimana harus berteriak, dan bersikap tegas ketika menerima perlakuan yang tidak menyenangkan, serta harus melapor atau bercerita ke siapa. Meskipun wanita, tidak ada salahnya dilatih untuk membela dirinya sendiri.

Kelima, jalin komunikasi yang terbuka dengan anak. Luangkan waktu bermain dan bercerita. Buat dia nyaman dengan anda sebagai orang tua, terutama dengan ayah.

Dr. David Popenoe, sosiolog dan Co-Director di National Marriage Project Rutgers, Universitas New Jersey, mengatakan bahwa anak yang banyak berinteraksi dengan ayahnya memiliki IQ lebih tinggi dibanding anak yang tak cukup berinteraksi dengan sang ayah.

Studi Father Involvement Research Alliace juga menunjukkan bahwa anak yang dekat dengan ayah cenderung memiliki emosi yang stabil. Saat dewasa dia akan lebih percaya diri dan bersemangat dalam mengeksplorasi potensi diri untuk merealisasikan ide serta impian.

Dengan begitu, diharapkan anak tidak akan mencari pelampiasan emosi/kebutuhan kasih sayang dengan berpacaran yang berpotensi negatif dan merugikan karena sudah tercukupi perhatian, dan kebutuhan emosi/kasih sayang dari rumah.

Keenam, senjata terakhir, berdoalah kepada Allah agar Ia menjaga buah hati anda. Karena Ia Maha Kuasa dan Maha Perkasa, meskipun berkumpul seluruh jin dan manusia berusaha mencelakakan anak anda, jika Tuhan tidak berkehendak, maka tidak akan mungkin terjadi keburukan padanya. Maka dari itu, segarkan kembali keimanan dan perbaiki ibadahmu, semoga dengannya Allah berkenan menjawab doa dan memberikan kita kebahagiaan berupa anak membanggakan yang jauh dari kejahatan predator seksual anak.


---000---

Penulis:
Syamsul Arifin, SKM. MKKK.


Referensi:

Koran Tribun Kaltim, kolom Opini, 23 Nov 2017

Postingan terkait

14 Oktober 2017

Rasialisme, Musuh Kemanusiaan

Mengapa penembakan di Las Vegas yang membunuh 58 orang dan melukai lebih dari 500 orang tidak dilabeli sebagai "serangan teroris"? Apakah mungkin karena penyerangnya berkulit putih dan bukan muslim?

Meski memiliki 47 senjata dan bertindak gila (menembak para korban yang sedang menonton konser dari lantai 32 hotel), tetap saja, dia tidak dianggap teroris.

Rasialis adalah suatu hal yang nyata, termasuk negara yang katanya hebat, Amerika.

Beberapa waktu lalu, penulis menonton Daily Show yang dipandu Trevor Noah, ada episode dimana ideologi pendukung presiden Trump diuji. Terlihat betul bagaimana pendukung presiden ini memiliki pola pikir yang bisa dibilang absurd.

Misalnya, mereka berkata menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, menjaga toleransi, menghormati agama, tapi ketika disebut Islam, tidak akan toleran terhadapnya; menghormati wanita, tapi mencaci Hillary, dll. Bisa dilihat videonya di Youtube (Putting Donald Trump Supporters Through an Ideology Test: The Daily Show).

Bahkan, The Blaze, salah satu media corong konservatif, pendukung presiden US, juga berusaha menjelaskan bahwa label teroris tidak diberikan karena motif pelaku belum diketahui.

Sesederhana itu?

Tidak sederhana sepertinya, karena ada isu pengendalian senjata, undang-undang pembatasan senjata yang sejak zaman Obama berusaha digulirkan, terganjal pebisnis di industri itu. Lobi pebisnis pendukung presiden/partainya, dan mungkin, pada dasarnya, sifat rasialisme yang manusiawi ada dalam diri setiap manusia.

Rasialisme didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai (1) prasangka berdasarkan keturunan bangsa; perlakuan yang berat sebelah terhadap suku bangsa yang berbeda-beda; (2) paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul. 

Merefleksikan hal tersebut ke dalam diri sendiri. Saya jadi tersadar -bahwa sepertinya- salah satu revolusi besar dalam awal sejarah Islam -menurut saya- bukan tentang penguasaan wilayah-wilayah, tapi bagaimana menghancurkan rasialisme yang telah mengakar kuat di dalam budaya umat manusia. Merasa lebih baik dari orang lain.

Maka tidak heran, ketika dulu Islam muncul, perlawanan terbesar dari para bangsawan yang takut dominasinya akan binasa, karena nantinya mereka akan sejajar dengan orang-orang.

Jauh sebelum revolusi Perancis, sebelum Maximilien Robespierre menggaungkan slogan liberté, égalité, fraternité (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan) -yang sekarang menjadi motto negara, Islam telah mengajarkan prinsip-prinsip kesetaraan. Tidak membeda-bedakan manusia atas warna kulit, asal suku/asal negara, yang dilihat hanyalah keimanannya.

Sedemikian pentingnya hal ini, sampai Nabi Muhammad SAW ketika haji wada, mengingatkan agar menjauhi rasialisme, sepotong khutbah Nabi dari peristiwa akbar itu adalah:

“Wahai sekalian manusia, ingatlah bahwa Rabb kalian itu satu, dan bapak kalian juga satu. Dan ingatlah, tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang ‘Ajam (non-Arab), tidak pula orang ‘Ajam atas orang Arab, tidak pula orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, dan tidak pula orang berkulit hitam di atas orang berkulit merah; kecuali atas dasar ketaqwaan.”  (HR. Ahmad).

Karena pada akhirnya, lahir dengan warna kulit apa, di kota apa, dari orang tua/keluarga siapa, adalah takdir yang tidak dapat kita pilih. Lain dengan keimanan dan amal shaleh, yang merupakan pilihan bebas kita sebagai manusia merdeka.

Kalau mau beriman, mau belajar agar berilmu, dan mau beramal shaleh, maka kamu akan menjadi orang mulia. Sesederhana itu saja.

Rasialis mungkin sama juga seperti dosa pertama yang mengeluarkan iblis dari surga, karena merasa lebih baik dari Adam yang diciptakan Allah dari tanah -sedang iblis dari api, sehingga menolak perintah Allah untuk sujud (menghormati) Nabi Adam A.S.

Rasialis juga yang menjadikan 'monster' seperti Hitler yang menganggap bangsa Arya lebih baik dari bangsa lain, sehingga merasa berhak menjajah.

Maka, ini pelajaran mahal bagi kita, agar tidak berbuat/bersikap rasialis.

Jangan merasa lebih baik dari orang hanya karena memiliki warna kulit berbeda, suku berbeda, keturunan bangsawan, merasa lebih baik dari orang karena status pekerjaan berbeda, pakaian berbeda.

Ingatlah, hanya iman, ilmu, dan amal, yang akan membuat dirimu tinggi, atau rendah, dalam pandangan Tuhan sang pencipta, tempat kembali kita.



---000---

Syamsul Arifin, SKM. MKKK.
Praktisi K3 Balikpapan

Referensi:
·         British Broadcasting Corporation (BBC). Las Vegas shootings: Is the gunman a terrorist? Diakses di: http://www.bbc.com/news/world-us-canada-41483943
·         The Blaze. A quick look at why the Las Vegas shooting is not being called ‘domestic terrorism’. http://www.theblaze.com/news/2017/10/04/a-quick-look-at-why-the-las-vegas-shooting-is-not-being-called-domestic-terrorism/
·         The Daily Show with Trevor Noah. Putting Donald Trump Supporters Through an Ideology Test: The Daily Show. Diakses di: https://www.youtube.com/watch?v=Y4Zdx97A63s
·         Muslim.or.id. Ahli Bait, Bukan Sekedar Pengakuan. Diakses di: https://muslim.or.id/8782-ahli-bait-bukan-sekedar-pengakuan.html

Postingan terkait

Dari Kesalehan Pribadi Menuju Kesalehan Sosial

Kurban adalah salah satu ibadah berorientasi vertikal dengan dampak horizontal. Tujuan qurban adalah mendekatkan diri kepada Allah bagi pengurban, tapi manfaatnya terasa sampai ke masyarakat luas.

Di kota Balikpapan saja, Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DPPP) Balikpapan mengestimasi keperluan hewan kurban sebesar 3.000 ekor sapi dan 1.500 kambing. Sementara untuk ukuran provinsi, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur memperkirakan kebutuhan hewan kurban sebanyak 11.543 sapi dan 6.932 ekor kambing untuk kebutuhan Idul Adha tahun ini.

Dengan angka tersebut, bisa dibayangkan berapa banyak warga yang tersentuh distribusi pembagian daging kurban. Sekitar 2 juta warga Kaltim yang akan menerima bingkisan daging kurban!

Yang awalnya adalah usaha seorang muslim untuk mendekatkan dirinya kepada Tuhannya, menjadi usaha nasional atau bahkan global untuk meningkatkan taraf gizi banyak orang.

Secara nasional, konsumsi daging sapi di Indonesia masih sangat rendah, hanya 2,2 kg per kapita/tahun. Kalah jauh dengan negara-negara Eropa, seberat 45 kg per kapita/tahun, atau 20 kali lipat lebih banyak. Bahkan dibandingkan negara tetangga saja, Singapura dan Malaysia, konsumsi dagingnya masih lebih banyak, sebesar 15 kg per kapita/tahun.

Alhamdulillah, dengan adanya momentum Idul Adha, masyarakat memperoleh kesempatan untuk memperbaiki asupan gizi hewani yang mengandung protein, zat besi, dan vitamin.

Ibadah kurban juga memiliki efek pengganda ekonomi yang besar karena menggerakkan beragam aktifitas ekonomi yang ada di masyarakat. Bukan hanya ada aktifitas jual beli hewan, tapi juga melibatkan jasa angkutan, pemotongan hewan, pemeriksaan hewan, pembiakkan hewan, dan lain sebagainya.

Jika diasumsikan 1 sapi seharga 18 juta Rupiah dan 1 kambing seharga 3 juta Rupiah, maka setidaknya ada pergerakan uang sebesar 228,5 milyar di Kaltim. Sektor riil ekonomi semakin berputar dengan adanya momen Idul Adha.

Dari prosesi kurban, kita pun belajar banyak ke dalam jiwa. Belajar untuk berbagi, belajar untuk tidak terlalu mencintai harta kepemilikian, dan belajar mengerti, bahwa harta kita sebenarnya bukanlah apa-apa yang kita pakai, kita kenakan, atau kita miliki, tapi harta kita sebenarnya adalah apa-apa yang kita belanjakan di jalan Allah, yang pada akhirnya akan menjadi tabungan kebaikan kita di hari akhir nanti.

Selamat menjadi pribadi yang saleh kaum muslimin yang telah berkurban, semoga keikhlasannya diganjar keridhaan Allah SWT. Terima kasih juga karena telah membentuk kesalehan sosial dengan berbagi kebaikan kepada sesama, turut menggerakkan ekonomi masyarakat, dan turut memperbaiki taraf gizi orang banyak.


---000---

Balikpapan, 2 September 2017

Syamsul Arifin, SKM. MKKK.
Praktisi K3 Balikpapan


Referensi:
·         Kaltim Siapkan 11.837 Sapi Hadapi Idul Adha. http://kaltim.antaranews.com/berita/39753/kaltim-siapkan-11837-sapi-hadapi-idul-adha
·         Balikpapan Perlu 4.500 Hewan Kurban. http://kaltim.tribunnews.com/2017/08/01/balikpapan-perlu-4500-hewan-kurban
·         Konsumsi daging sapi orang Indonesia masih rendah. http://www.antaranews.com/berita/527724/konsumsi-daging-sapi-orang-indonesia-masih-rendah

·         5 Pelajaran dari Ibadah Qurban dan Haji. https://rumaysho.com/8990-pelajaran-ibadah-qurban-haji.html

Postingan terkait

Surat Fiksi Kartini di Masa Kini

21 April dijadikan sebagai Hari Kartini berdasarkan surat Keputusan Presiden nomor 108 yang diterbitkan pada 1964. Hari itu, adalah hari dimana Kartini lahir, tepatnya 21 April 1879.

Raden Adjeng Kartini terkenal dengan buku berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Isi buku tersebut adalah kompilasi lebih dari 100 surat-surat beliau kepada sahabat penanya, diantaranya Estella H Zeehandelaar, Nyonya Ovink-Soer, Nyonya RM Abendanon-Mandri, Tuan Prof Dr GK Anton dan Nyonya, Hilda G de Booij, dan Nyonya van Kol.

Sebetulnya, buku Habis Gelap Terbitlah Terang adalah buku versi terjemahan Armijn Pane (terbit 1938) dari buku kompilasi surat-surat Kartini Kartini yang dikumpulkan oleh J.H. Abendanon (Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda, terbit 1911) dalam bahasa Belanda berjudul “Door Duistemis Tot Licht”.
Dari surat-suratnya, kita lihat sosok Kartini sebagai sosok yang memiliki pemikiran yang dalam dan peka terhadap apa yang terjadi di lingkungannya.

Untuk memperingati hari Kartini. Izinkan penulis membuat surat fiksi, jika saja Raden Adjeng Kartini masih hidup di masa sekarang, melihat kondisi yang ada dewasa ini, dan membuat korespondensi kepada sahabatnya.

---

Dear Stella,

Sekarang sudah tahun 2017, senang rasanya bisa melewati 71 tahun kemerdekaan di negeri kami. Banyak hal yang sudah berubah di negeri ini. Banyak kemajuan telah kami capai, namun tidak sedikit juga catatan hal-hal buruk perlu kami perbaiki.

Aku tidak perlu lagi bercerita kepadamu tentang persamaan gender antara wanita dan pria di Indonesia, karena saat ini sudah sangat jauh lebih baik dari waktu-waktu dulu aku surati kamu. Pendidikan sudah menjadi hak seluruh warga negara, tanpa memandang jenis kelaminnya. Pria maupun wanita, asalkan mereka mampu berprestasi dan unjuk kemampuan, bisa mencapai posisi puncak, baik di tempat kerja profesional, sosial-kemasyarakatan, maupun bidang politik.

Tapi, akan selalu ada sisi pojok gelap walau di ruangan yang terang sekalipun.

Maaf jika aku terkesan seperti mencurahkan isi hatiku kepadamu, tapi aku sedih. Melihat bentuk penjajahan yang kita, kaum wanita, alami di era yang kata modern ini.

Stella sahabatku,

Seperti kata sebuah lagu, “wanita dijajah pria sejak dulu..,” bukan berarti semua pria buruk, tapi boleh jadi, memang kita, kaum wanita, yang mau memposisikan diri sebagai insan yang kalah, terjajah.

Melihat iklan-iklan di koran, majalah, televisi, maupun media internet, miris rasanya melihat seorang perempuan yang seolah-olah tidak nyambung dengan produk yang ditawarkan, malah terkesan iklan tersebut sedang menawarkan sang model wanitanya! Menyebalkan!

Kita, kaum wanita, hanya menjadi obyek, diperlakukan seolah-olah barang dagangan, pemanis saja, boro-boro peran intelek yang dimainkan, tidak lebih dari sekedar peran sensual murahan.

Entah para wanita itu melakukannya karena desakan ekonomi –hanya itu pekerjaan satu-satunya yang bisa mereka lakukan, atau memang mereka menyukai menjadi obyek pusat perhatian –dipandangi penuh gairah, atau aku berpikir bahwa pikiran mereka telah kalah terjajah. Bahwa di dalam benak mereka, citra wanita yang dianggap menarik adalah yang pakainnya ketat, sehingga mereka perlu menurunkan beberapa angka ukuran baju-bajunya –sehingga lebih memperlihatkan lekuk tubuh, menaikkan rok menjadi lebih tinggi, dan tidak jarang memperlihatkan bagian-bagian yang tidak seharusnya terlihat menurut adat ketimuran.

Saat ini kita telah kembali terjajah, kita para wanita belum merdeka sepenuhnya. Pikiran kita terjajah oleh opini-opini menyesatkan mengenai bagaimana kita seharusnya berpakaian, bertingkah laku, dan berperan di masyarakat.

Seharusnya kita sadar, bahwa semua orang –termasuk kaum kita,  bisa sukses dan terkenal bukan karena kemolekan tubuh, tapi karena potensi yang kita miliki, karena peran serta yang telah kita sumbangkan, karena kerja keras dan semangat yang kita bagi.

Semoga para wanita itu sadar, bahwa sebenarnya mereka sedang dijajah, tubuh mereka telah “diperjual-belikan”, dihargai dengan nilai yang tak seberapa.

Tapi toh hal itu tidak berlaku umum, masih banyak juga perempuan-perempuan Indonesia yang berprestasi. Prestasi tertinggi di sekolahan-sekolahan umumnya dipegang oleh perempuan, wanita pintar. Tidak sedikit juga bisniswoman yang sukses menjalani usahanya, sebutlah Dewi Motik dan Martha Tilaar dengan perusahaan beromset besarnya. Jabatan prestisius juga dipegang oleh wanita, semisal Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Walikota Surabaya Tri Risma Harini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Bahkan Megawati, pernah menduduki Istana Negara sebagai Presiden Republik Indonesia.

Stella kawanku,

Semoga semua wanita menyadari peran utamanya, sebagai pendidik utama di rumah bagi anak-anak, dan peluang beraktualisasi diri yang sejati di ruang publik, bukan sebagai pemanis dekoratif, tapi sebagai pemain utama penggerak pembangunan bangsa.

Balikpapan, April 2017,
Sahabatmu, Kartini (fiksi).


---000---

Postingan terkait

5 Tingkat Sukses Pribadi (5i)

Setiap manusia mau sukses. Tapi apa sebenarnya kesuksesan itu?

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kesuksesan sebagai keberhasilan atau keberuntungan; kamus Oxford mendefinisikan sukses sebagai the accomplishment of an aim or purpose (tercapainya suatu tujuan); sedang kamus Merriam-Webster memberikan salah satu definisi sukses yaitu favorable or desired outcome; also:  the attainment of wealth, favor, or eminence (hasil akhir yang disukai, bisa berupa tercapainya kesejahteraan, kebaikan, atau kedudukan).

Zig Ziglar, dalam bukunya Born to Win mengatakan bahwa sukses tidak bisa didefinisikan dalam satu kalimat, tapi bisa berupa banyak hal.

Saya sepakat, bahwa memang sulit mendefinisikan makna kesuksesan. Setiap pribadi bisa beragam dalam menginterpretasikan suksesnya masing-masing. Karena itu, bisa jadi tidak ada satu definisi sukses yang cocok untuk semua orang.

Namun, penulis coba membuat tingkatan atau tangga-tangga kesuksesan. Ada 5 tingkat kesuksesan dalam opini saya. Mari kita bahas mulai dari tangga yang paling bawah.

5. Materi

Ini adalah indikator paling umum yang dipakai kebanyakan orang. Seberapa besar harta yang dimiliki, seberapa luas tanah, seberapa banyak kendaraan-uang- perhiasan, seberapa mewah rumah, dan lain sebagainya.

Satuan materi yang dapat dianggap sukses bisa berbeda bagi setiap orang. Ada yang sudah merasa sukses kalau sudah punya motor, ada yang kalau sudah punya rumah sendiri/tidak mengontrak baru menganggap dirinya sukses, dan lain sebagainya.

4. Sosial rekognisi

Jika sudah memiliki materi yang berlebihan, beberapa orang tidaklah merasa cukup. Perlu setingkat lebih lagi. Kedudukan.

Maka tidaklah heran, kalau kita melihat banyak orang yang sudah memiliki harta melimpah, mengejar kedudukan yang diakui oleh masyarakat atau komunitas. Jabatan tinggi.

Pengakuan sosial menjadi penting. Jabatan publik, pejabat negara, dan lain sebagainya menjadi target kesuksesan selanjutnya.

3. Jasmani

Sukses secara fisik, menurut saya jauh lebih penting dari dua kesuksesan yang telah disebutkan sebelumnya.

Banyak orang yang hartanya melimpah, tapi tubuhnya tidak sehat, jiwanya sakit. Bisa membeli beragam makanan, tapi tidak bisa memakannya, karena ada pantangan kesehatan misalnya. Kolesterol tinggi menghalanginya mengecap renyahnya daging bakar; diabetes mencegahnya memakan nasi putih, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, sebagian besar orang harus bisa lebih bersyukur, kalau memiliki tubuh yang sehat. Meskipun dia bisa jadi tidak memiliki harta yang melimpah ataupun jabatan yang tinggi, tapi tidak ada penyakit serius dalam tubuhnya yang membatasinya menikmati hidup ditengah kesederhanaannya, itu sudah bisa dianggap sukses.

2. Family

Kesuksesan yang lebih besar lagi yaitu memiliki keluarga yang sukses. Seperti apa keluarga yang sukses? Menurut opini saya, keluarga yang sukses adalah keluarga yang bahagia, tentram. Memiliki pasangan hidup yang baik, setia, mendukung; memiliki anak-anak yang sehat, tidak bermasalah (tidak terlibat narkoba, tidak hamil diluar nikah, misalnya), berbakti kepada orangtua, dan semisalnya.

Inilah kesuksesan yang utama. Mau seberapa banyak harta terkumpul, mau setinggi langit jabatan dipegang, tapi kalau keluarga berantakan, apalah artinya.

1. Ruhani

Tingkat tertinggi kesuksesan adalah memiliki ruhani yang penuh keimanan. Jadi pribadi yang taat, patuh kepada perintah Tuhan dan menjaga diri dari larangan-Nya. Karena kesuksesan sejati itu bukanlah di dunia ini.

Sebagai bangsa yang menjadikan ketuhanan yang maha esa sebagai sila pertama prinsip kebangsaannya. Sebagai pribadi yang beriman, yang meyakini adanya hari akhir/akhirat. Kesuksesan kita adalah ketika kita berada di surga, dengan Tuhan meridhoi amal perbuatan kita selama di dunia.

Ada yang menyatakan bahwa 1 hari di akhirat setara dengan 1,000 tahun di dunia. Jika diasumsikan umur manusia 63 tahun (di dunia), maka 63 tahun dunia x 1 hari akhirat/ 1,000 tahun dunia = 0,063 hari akhirat  x 24 jam = ± 1,5 jam (di akhirat). Seumur hidup kita di dunia hanya terasa satu setengah jam saja di akhirat.

Padahal nanti setelah meninggal, kita akan berada di alam kubur, dan selanjutnya akan kekal di akhirat (entah di dalam surga atau di neraka, hanya ada satu pilihan) tergantung iman dan amal perbuatan.

Maka, adakah yang lebih sukses dari pada hidup kekal di surga yang penuh dengan kenikmatan yang tidak bisa dibayangkan hati, tidak pernah terlihat mata, ataupun didengar telinga? Dan adakah kerugian yang paling celaka selain hidup kekal di dalam siksa neraka, karena kita telah banyak bergelimang dosa selama 1,5 jam tidak mampu mengendalikan diri ketika di dunia?

Inilah makna kesuksesan saya, tingkat tertingginya adalah sukses menjaga keimanan dan keistiqomahan menapaki dunia. Itu saja.


---000---

Balikpapan, 19 Desember 2016
Syamsul Arifin, SKM. MKKK.

Praktisi dan pengajar K3 Balikpapan

Postingan terkait