17 Desember 2019

Ujung Tajam VS Ujung Tumpul (Sharp End VS Blunt End)

Tadi, ketika dalam perjalanan ke kantor, saya melihat ada truk pengangkut BBM yang terjeblos di atas jembatan menuju sebuah SPBU (ia terjeblos di jalan yang melintasi parit depan SPBU).

Beberapa waktu lampau, saya juga melihat hal yang kurang lebih sama, truk pengaduk semen/mixer juga terperosok di pelataran ruko yang baru dibangun.

Sepertinya kedua kejadian tersebut memiliki penyebab langsung yang hampir sama, jalanan yang dia pijak tidak mampu menahan bebannya.

Dalam memandang kejadian tersebut, saya jadi teringat konsep bahwa keselamatan itu bisa berada di "ujung tajam" (sharp end) dan di "ujung tumpul" (blunt end).

Seperti sebuah tombak, ada ujung yang tajam (untuk menyerang) dan ada ujung yang tumpul (untuk menggenggam).

Contoh konkritnya dalam konteks keselamatan kerja, "ujung yang tajam" adalah para pekerja yang terlibat langsung dengan aktifitas dimana konsekuensi aksinya bisa langsung terlihat dan terdampak.

Contohnya berkendara, menggerinda, mengelas, dan seterusnya. Jika ada kesalahan, akan langsung terlihat konsekuensi dan dampaknya. Misalnya berkendara lalu kehilangan kendali kemudian menabrak, menggerinda dan terlepas pegangannya kemudian terluka menggores tangan.

Sedang "ujung tumpul" adalah pekerja yang tidak terlibat langsung dengan aktifitas fisik, tapi bisa berdampak atau berpengaruh baik langsung ataupun tidak langsung pada pekerja di "ujung tajam".

Contoh pekerja di sisi "ujung tumpul" adalah para pembuat keputusan, manejer, design engineer, dll. Jika mereka berbuat salah, belum tentu akan langsung terlihat dampaknya, tapi keputusan atau disain yang mereka buat pasti akan mempengaruhi keselamatan pekerja yang memutar kunci pas atau yang melakukan aktifitas (sharp end).

Hal itu kurang lebih sama dengan istilah bahaya aktif vs bahaya laten (active error vs latent error).

Maka, ketika kita melakukan investigasi kecelakaan, jangan hanya fokus atau mudah menyalahkan mereka yang berada di "ujung yang tajam" saja, tapi telusuri sampai ke "ujung tumpul", agar kecelakaan tidak terulang kembali meskipun berganti pekerja pelaksananya.



---000---

Balikpapan, 20 Maret 2018
Syamsul Arifin, SKM. MKKK. Grad IOSH.
www.syamsularifin.org

Postingan terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar